Tampilkan postingan dengan label Goresan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Goresan. Tampilkan semua postingan

11 Agustus 2009

Efek Sebuah Tulisan

Berangkat dari cita-cita yang kecil semoga akan membuahkan hasil yang besar, dari blog ini semua berawal, dari si riyanto yang oon & tak tau tentang dunia internet sekalipun, karena memang aku dilahirkan di sebuah desa dan di sana komputer tidak ada dan tidak punya, apalagi internet namun dengan niat dan tekad yang besar untuk memulai belajar mudah-mudahan dengan blog ini akan memberi banyak hal, aku bukan penulis handal apalagi seorang kutu buku yang banyak referensi kata-kata tapi inilah proses dimana aku banyak belajar dan menimba ilmu, guna menggapai impian dan mengikuti tuntutan zaman, menulis memang mudah tapi niat untuk menulis terkadang sirna ketika apa yang hendak kita tulis tidak terekam dalam ingatan, mencari tema juga mudah tapi mengalirkan tema menjadi sebuah paragraf yang membuat otak ini mampet, maka dibutuhkan kalimat awal yang dapat menstimulus otak untuk mengalirkanya ke syaraf dalam merangakai kata perkata hingga menjadi sebuah kalimat. Rajin membaca dapat juga menjadi referensi dalam sebuah penulisan, dari tulisan yang sifatnya cerita sampai ke tulisan yang berbau politik. Membaca mengandung makna membuka cakrawala dunia, karena dengan membaca maka kita banyak tahu dan banyak belajar sehingga bisa menulis.

Mudah memang mengatakan ooo menulis gitu aja aku jug bisa, tapi pas udah di depan komputer dan membuka word untuk menulis semua bercabang pikiran melayang dan ingatanpun hilang (bukan gila tapi lupa). Penghargaan yang besar bagi mereka yang rajin menulis karena kata-kata yang digunakanya sangat sistematis, mudah dipahami dan mampu membius pembaca untuk betah berlama-lama ingin membaca bahkan kecanduan menanti tulisan berikutnya. karena mereka semua menikmati proses dan semoga aku bisa seperti mereka bukan seorang penulis profesional tapi lebih kepada ilmu dan konsep serta inspirasi yang mendasari mereka lancar dalam menulis, niat yang besar untuk berbagi juga melandasiku untuk belajar menulis. Belajar dari tulisan-tulisan ringan yang mudah di pahami dan di cerna oleh pembaca. Kisah hidup sehari-hari mungkin lebih asik dan mudah untuk di tulis dan di masukkan ke dalam folder tulisan harian dalam komputer maupun buku harian, lebih-lebih mau meng-uploadnya ke dalam postingan blog atau website sehingga dapat menjadi motivator bagi para pengguna internet/pembaca atau bahkan hanya sekedar referensi pribadi yang suatu saat kita baca dan mengingat model tulisan kita. Menulis bisa jadi pekerjaan harian karena setiap hari tentunya kita mengalami kejadian yang berbeda dari hari sebelumnya. Tapi apakah tulisan-tulisan tersebut layak untuk di publikasi tentunya itu tergantung dari kita masing-masing. Mudah-mudahan tulisan saya memliki efek positif terhadap pembaca dan terhadap saya pribadi. Jika ada yang Kurang pas Mohon koreksi...terimakasih

[+/-] Selengkapnya...

Antara sahabat, karir dan Cinta

Kisah ini berawal saat aku duduk di bangku kuliah dimana aku harus meninggalkan desa kelahiranku, disana pula aku dibesarkan dan menjalani masa kanak-kanak. Aku merantau menuntut ilmu di negeri orang ditanah rantau yang lumayan jauh. Kini umurku telah genap 23 tahun aku masih belum juga puas untuk mengenyam pendidikan yang terbilang cukup menguras banyak waktu. Dalam pendidikan SMAku dulu aku pernah mendengar dari seorang guru berkata bahwa ilmu didunia ini sangatlah banyak ibarat air di samudra nan melimpah sedangkan bila kita celupkan jari kita kedalamnya dan kita angkat, yang masih menempel di jari kita itulah ilmu yang kita peroleh di dunia ini, bila umurku masih muda seperti sekarang berapa kira-kira yang lekat dalam jariku, mungkinkah ada setengah dari jariku, aku sendiri tidak dapat mengukur seberapa banyak ilmu yang telah kau peroleh.

Namun sebagai manusia makhluk Allah aku hanya bisa ikhtiar dan berdoa semoga tuhan memberikan ilmu Sebagai bekal kehidupanku kelak. Kini aku masih dalam study S1 elektronika telekomunikasi di universitas negeri di provinsiku. Aku telah berada di smester 8 namun nilaiku yang tergolong pas-pasan dan belum mencukupi untuk menggarap tugas akhir ini yang menjadi pertimbanganku agar keluar dari bangku kuliah nanti aku sudah dapat mandiri dan mudah dalam mencari pekerjaan serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Nilai sekarang berpengaruh sekali terhadap tingkat penerimaan tenaga kerja, walau dalam dunia kerja tetap ada tes namun dengan nilai yang pas-pasan juga akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan atau instansi pemerintah.

Dalam kehidupanku selalu saja banyak rintangan termasuk didalamnya sahabat-sahabat terbaikku semua seakan menyudutkanku, itu mungkin kesalahanku juga yang terlalu sensitif untuk hal-yang bernada menyinggung, dan menjelek-jelekan orang dihadapanku. Masa sekarang identik dengan masa-masa si raja hutan, siapa kuat dia yang akan menang dan berjaya, siapa yang memiliki banyak massa dia yang akan tenar. Sehingga meninggalkan apa yang menjadi sifat alamiah manusia yaitu saling mengasihi. Hidup ini memang benar penuh dengan problema, itu memang harus dilalui ibarat ingin pulang ke kampung sedang jalan yang mau dilalui Cuma satu dan satu itupun banyak terdapat lubang dan sering banjir bila musim hujan, tapi karena kita memiliki tekad yang kuat untuk sampai di kampung yang akan kita tuju maka rintangan itu akan sangat mudah dan enteng buat kita lalui. Rintangan terasa berat karena kita belum melewatinya atau masih di depanya, kalau kita sudah dapat melewatinya sekali maka untuk yang kedua kalinya kita bisa mengambil pelajaran dari rintangan yang pertama.

Empat tahun sudah aku merantau mencari ilmu, dengan berbekal katrok, ndeso dan kepolosan aku coba untuk mencari suasana baru mendapatkan apa yang aku idam-idamkan selama ini, menjadi seorang direktur di sebuah perusahaan telekomunikasi, impian itu ibarat aku ingin pergi ke bulan namun takpunya pesawat dan roket. dengan kepolosan juga aku mencoba menggali ilmu yang belum aku dapatkan aku terus berusaha terus menerus untuk menggapai impian dan cita-citaku. Di tengah pendidikanku aku kenal dengan banyak gadis, dari yang beromisili di kota tempatku merantau sampai ke kota-kota lain yang sama juga merantau. Aku telah beberapa kali menjalin hubungan spesial dengan beberapa gadis, namun dalam hatiku masih belum mantap untuk menjatuhkan pilihan pada gadis idaman, mungking juga itu pengaruh studyku yang masih di tengah jalan dan belum tuntas, banyak juga kawan-kawanku yang telah dengan pasti menjatuhkan pilihan hatinya kepada seorang gadis, namun aku tak seperti kawan-kawanku yang lain. Pengaruh usiaku yang tergolong masih muda dan ingin merasakan penjajakan dan akan menjatuhkan pilihan kepada gadis yang saya anggap telah pantas mendampingi hidupku, tidak hanya itu dia juga bisa sayang terhadap kedua orangtuaku. Memang itu harapanku yang besar agar aku tidak menyesal memilih gadis pujaan.

Dalam kehidupan karirku selalu di awang-awang aku pernah bekerja di sebuah warung internet (WARNET) di dekat rumah yang aku tinggali selama merantau, dari warung internet juga aku banyak mendapat kawan-kawan baru, ilmu baru tentang komputer dan jaringan (LAN) Local Area Network dan hanya sebatas tau namun kurang mendalami. Aku juga telah membuat sebuah personal web untuk mediaku bercuap-cuap di dunia maya. Meniti karir memang dibutukan relasi atau kenalan, aku bekerja di warung interet (WARNET) juga atas rekomendasi dari teman studyku.

Suatu pilhan yang berat memang bila kita memilih antara sahabat, karir dan cinta, sahabat sama artinya dengan relasi yang kelak bila kita sudah lulus study dan membutuhkan bantuan sahabatlah yang akan membantu mengarahkan bahkan mempromosikan kita untuk mencari kerja. Sinkronisasi antara ketiganya memang harus seimbang bila kita meninggalkan salah satu diantara ketiga pilihan tersebut itu berarti kita telah mengambil keputusan untuk tidak sukses di kemudian hari. Akhirnya penulis hanya bisa berusaha dan berusaha untuk tetap menjaga ketiga item tersebut untuk tetap seimbang dalam menggapai cita-cita dimasa mendatang.

[+/-] Selengkapnya...

23 Juli 2009

Berdiri Diatas Kakimu, Berikan Dengan Tangan Kananmu

Perjuangan yang sangat melelahkan dan berat memang untuk dapat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, namaun sebagai kaum muda yang dalam sejarah pejuangang memiliki semangat yang membara tidak menyurutkan niatku untuk tetap menuntut ilmu, seperti dalam hadist yang meneybutkan "tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai keliang lahat" motivasi ini yang mendasari seseorang mau bahkan mampu menghadapi rintangan sebesar apapun, seberat apapun rintangan itu Akan dengan mudah kita lalui.


menjalani kehidupan sebagai mahasiswa di kota metropolitan memiliki banyak sekali godaan. mulai dari pergaulan bebas hingga ke dunia seks. iman menjadi pijakan dan hati kecil menjadi pengarah jalan hidup anak perantauan. kerasnya kota metropolitan mendorong sebagian kaum muda menghabiskan masa muda untuk berleha-leha berkumpul-kumpul tanpa memberikan sebuah kontribusi bagi negeri ini dengan kaki kita berpijak dengan tangan kita memberi. walau pemberian tidak harus berupa uang dan barang.

peberian bisa saja berupa pemikiran jernih doa yang baik. berpijaklah dengan kedua kakimu jangan sampai engkau goyah hanya karena di terpa angin puyuh. hiduplah laksana pohon ara, di bawah sudah memiliki akar namun di ranting juga dia akan berakar dan mengokohkan topangan agar apabila tertiup oleh angin pohon tidak mungkin akan tumbang, pengandaian ini dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, berbudi santun ramah tamah saling menghargai tepo seliro dan sebagainya menjadi adat hidup kita orang timur, saling menasehati dan saling membantu dalam susah maupun senang.

berdiri di atas kaki sendiri mendorong kita untuk tetap tegar didalam menghadapi semua problema hidup. pesan dari pejuang kita terdahulu bagi kaum muda untuk melanjutkan perjuangan mereka dengan belajar dan memberikan yang terbaik buat negeri ini. supaya kelak kita menjadi negara yang bersinar dan berprestasi di mata negara lain. kemandirian dalam hidup melahirkan semangat pantang menyerah. begitu bila semua pemuda di indonesai dapat berdiri di atas kaki sendiri dan memberi dengan tangan serta pikiran.

[+/-] Selengkapnya...

20 Juli 2009

Motivasiku

Udah sekitar kurang lebih 1 bulan ini aku ngak pernah posting, entah kenapa semangatku untuk posting memudar mungkin karena kurangnya minat membaca sehingga apa yang ada di otak ini menjadi dangkal. pingin rasanya memiliki semangat seperti dulu lagi, membaca artikel tentang motivasipun tidak tergerak hatiku untuk menggoyang tangan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat dan paragraf yang bermanfaat bagi pengunjung blog ini, motivasiku terhambat, keinginan untuk menggapai cita-cita seakan pupus...

namun aku ingin menunjukan kekuatan seoarang manusia walau dalam kondisi serba lesu, menyemangati diri untuk berusaha meninggalkan kelesuan itu. aku ingin memberikan sedikit goresan agar aku mudah ingat dan mendorong motivasi untukku lagi! kini hal-hal yang ingin aku tulis ada dalam otak namun dalam merangkai sebuah kata-kata sering sekali mengalami drop. merrangkaian kata-kata menjadi sebuah kalimat yang sistematis dan mudah di pahami oleh pembaca seolah tak bisa aku lakukan. semangat dan terus semangat terasa ciut dalam benakku!

memotivasi diri untuk selalu belajar dan terus belajar menulis, guna menyumbangkan apa yang menjadi unek2 dalam pikiran ini agar dapat menjadi manfaat bagi diri saya sendiri terlebih bagi para pembaca.

keinginan yang besar juga harus didukung juga dengan semangat untuk melakukan, memiliki keinginan yang kuat bila tak dibarengi dengan tindakan yang nyata juga menjadi angin belak. belajar dari pengalaman pribadi bahwa keinginan dalam hati membeludak, namun bila tidak mencoba untuk bergerak dan melakukan perubahan hal itu hanya akan menjadi angan-angan kosong belaka. pernah suatu ketika saya memiliki keinginan untuk membaca namun gerakan dari tubuh dan mata ini menghambat pekerjaan itu sudah barang tentu membaca tidak jadi malah tidur dan berleha-leha.
untuk itulah teruslah bergerak lakukan perubahan walau itu kecil guna kemajuan diri untuk menjadi yang terbaik dimasa mendatang...amin.

[+/-] Selengkapnya...

24 Juni 2009

Kepedulian

Bila membaca sejarah negara kita adalah negara yang tegar dan Kuat negara yang sanggup mengusir penjajah dari negara kita, dengan keberanian dan ketangguhan para pejuang kita hingga kita mampu menjadi negara yang besar dan negara merdeka. Tapi apa? Apa yang kita dapat banggakan untuk saat ini masyarakat kita agaknya menjadi masyarakat peminta-minta dan masyarakat yang miskin hati. masyarakat yang lebih mementingkan Ego pribadi, Primordialisme (Kesukuan).

Masyarakat kita terbuai oleh kemerdekaan, masyarakat kita telah terbuai dengan janji-janji manis para petinggi negeri ini, ironis bukan apabila melihat televisi dan membaca surat kabar banyak sekali keluhan masyarakta tentang banyak hal mulai dari listrik, air, jalan dan masih banyak lagi yang lain. Hal ini akibat dari budaya konsumerisme yang tinggi masyarakat kita, mulai dari listrik kita masih di pasok oleh pemerintah, air dari pemerintah, jalan juga pemerintah yang membangun dan merawat. Anadai kita dapat berfikir dengan jernih sesungguhnya sebagai warga masyarakat kiat berfikir apa yang dapat kita berikan buat pemerintah saat ini di tengah PHK pekerja merajalela pembangunan tidak merata konflik dimana2 demo anarki juga menjadi sarapan kita setiap pagi dan krisis ekonomi serta krisis jati diri masih tingi.

Media penyiaran hampir setiap hari tidak luput menyiarkan kehancuran bangsa ini sedangkan hal terbaik dari bangsa ini jarang muncul di dunia televisi bahkan di koran, andai media penyiaran televisi amupun koran bijak memikirkan dampak dari siaran-siaran yang tragis setiap hari, maka bangsa ini menjadi bangsa yang lemah. Penemuan-penemuan terbaru bangsa indonesia jarang sekali mendapat perhatian dari media penyiaran entah karena politik menjadi yang paling asik atau karena titik-titik dan tanda tanya. Kebobrokan negeri ini juga di tunjang oleh media penyiaran karena media penyiaran dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat yang menyaksikan.
Seharusnya kita bisa menjadi masyarakat yang tegar dan dengan bangga melenggang ke luar negeri bahwa ini loh bangsa kita indonesia, bangsa yang tegar dan mandiri, bangsa yang tidak menggantungkan hidupnya pada pemerintah namun pemerintah yang kita sokong.

Kita mampu mejadi penduduk yang sukses, sukses dalam artian bisa melaksanakan tanggung jawab tanpa meminta hak kepada pemerintah, saat sekarang ini apalah yang dapat kita minta dari pemerintah tidak ada bukan sekarang pemerintah lebih sibuk ke hal2 yang berbau politis dan berbau fulus. Kita dapat memperbaiki jalan di depan rumah kita dengan dana yang kita punya walau sedikit kiranya dapat meringankan beban pemerintah dan memperlambat rusaknya jalan di depan rumah kita. Andai di depan rumah kita jalanya baik maka jangan merusaknya. Kita rasakan saja ibarat kita tinggal di desa dimana antar tetangga saling membantu tanpa pamrih, jika tetangga yang lain mengalami musibah tetangga yang berdekatan tidak sungkan untuk membantu dan menolong. Ini sebenarnya contoh kecil dari sebuah pemerintahan kita kita yang ada di kota juga tidak menutup kemungkinan melakukan hal tersebut.

[+/-] Selengkapnya...

Kumpul-Kumpul

Blog Indonesia

blog-indonesia.com
 

My Friends

© 2009 Fresh Template | Edited By RIYANTO. Powered by Blogger.com.

Fresh Template by NdyTeeN